Tuesday, April 8, 2014

Gambaran Kampung Inggris Pare Kediri dan Sejarah Singkatnya

Kampung Inggris Pare Kediri:Gambaran dan Sejarah Singkatnya - Waktu mendengarkan kata “Kampung Inggris” sesaat mungkin anda akan mengira bahwa itu merupakan sebuah kampung yang banyak orang-orang bulenya dan selalu berbicara menggunakan bahasa Inggris dikampung itu. Atau mungkin juga membayangkan semua orang mulai dari anak-anak hingga orang tua, dari penjual bakso hingga penjual soto ngomongnya cas cis cus memakai bahasa Inggris. Paling tidak seperti begitulah yang telah banyak diberitakan oleh media massa baik itu media cetak maupun media elektronik. Memang beberapa diantaranya ada yang benar, tapi tidak semua dari pemberitaan media tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada, bahkan kesannya ada yang dilebih-lebihkan dalam memberitakan. Kami harap artikel ini bisa memberikan sedikit gambaran perihal Kampung Inggris, seperti apa sejarahnya dan mengkoreksi beberapa anggapan yang terlanjur kurang benar.


Pertama-tama kita awali dengan sebutan “Kampung Inggris”. sebutan ini secara konkrit bukanlah nama resmi sebuah desa atau wilayah. “Kampung Inggris” hanyalah julukan atau sebutan untuk sebuah perkampungan yang letaknya di sepanjang Jalan Anyelir, Brawijaya, dan Kemuning di Desa Singgahan dan Desa Tulungrejo di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Sebuah kampung kecil dengan suasana damai, berhawa nan sejuk, dan jauh dari bisingnya kota. Dan yang harus diperjelas adalah bahwa penduduk yang tinggal disitu adalah penduduk Indonesia suku jawa asli. Jadi kampung inggris, bukanlah sebuah kampung tempat dimana orang-orang bule tinggal. Kemungkinan satu atau dua orang bule yang ada disana sih ada. Kalo pun ada orang bule yang tinggal di kampung inggris, mungkin wisatawan yang mampir menyumbangkan ilmu mengajar bahasa inggris atau jadi native speaker di beberapa kursusan bahasa inggris setempat. Yang jelas, mitos, anggapan, atau berita yang mengatakan bahwa di kampung inggris pare adalah tempat tinggal orang-orang bule itu adalah hal yang tidak benar.


Tetapi sebutan “kampung inggris” yang diberikan untuk kampung di singgahan dan tulungrejo ini juga bukanlah tanpa sebuah alasan. sebab memang konon di kampung ini banyak orang yang berbicara menggunakan bahasa Inggris. Namun bukan dikarenakan bahasa Inggris merupakan native language (bahasa asli) orang-orang disitu. Melainkan karena banyak orang di kampung inggris yang bisa berbicara dalam bahasa Inggris. Di kampung bahasa ini memang banyak sekali terdapat kursusan bahasa Inggris. Hingga awal tahun 2013, tercatat terdapat setidaknya lebih dari 200 Lembaga Kursus bahasa inggris yang beroperasi di kampung bahasa ini. Bahkan kampung inggris ini bagaikan telah menjadi sebuah pusat pembelajaran bahasa Inggris yang terbesar di Indonesia. Dengan begitu banyaknya lembaga kursus bahasa inggris disana maka tidaklah mengherankan jika banyak orang yang sedang berbicara menggunakan bahasa Inggris dikampung tersebut, mereka tidak lain dan tidak bukan adalah para siswa dan tentor dari lembaga-lembaga kursus bahasa inggris di sana.


Bagaimanakah awal ceritanya dari sebuah perkampungan kecil itu bisa berkembang menjadi sebuah pusat pembelajaran bahasa Inggris yang terbesar di Indonesia ? Semuan itu berawal dari ketika didirikannya sebuah lembaga kursus bahasa inggris dengan nama BEC (Basic English Course) oleh Bapak Kallen (Mr Kallen). Sekalipun nama beliau seperti nama orang eropa, tetapi beliau adalah orang Indonesia asli dari Kutai Kertanegara Kalimantan, yang pernah mengaji di tempat Almarhum Ustadz Yazid di Pare. Pada saat awal berdirinya BEC sarana yang dimiliki sangatlah terbatas, sebab hanya bertempat di teras masjid yang tujuannya diperuntukkan untuk anak-anak desa setempat yang kurang menguasai dalam berbahasa inggris. Kemudian di rumah-rumah yang membolehkan rumahnya dipakai untuk mengajar, dan hingga pada akhirnya memiliki sebuah gedung sendiri. Begitulah perjuangan Bapak Kallen yang selalu konsisten dan pantang menyerah sehingga mengantarkan BEC yang kini menjadi begitu terkenal dan banyak lulusannya yang diakui kualitasnya. Hal itulah yang mengundang banyak pendatang ke kampung inggris dari seluruh nusantara untuk belajar berbahasa Inggris disana. Bahkan di BEC sampai kekurangan tempat untuk menampung para calon siswa baru tersebut.


Dari situlah beberapa lembaga kursus baru mulai tumbuh dan berkembang untuk memenuhi permintaan siswa baru yang semakin meningkat setiap tahunnya. Beberapa dari lulusan BEC tetap mengajar disitu sedangkan beberapa lulusan yang lain mendirikan sendiri lembaga kursus bahasa inggris. Lembaga kursusan yang berdiripun semakin bervariasi mulai dari segi biaya, metode, program, dan waktu kursusnya. Namun tidak semua lulusan dari BEC memilih jalan untuk tetap mengajar atau mendirikan kursusan bahasa inggris sendiri. Mereka ada juga yang berjualan membuka warung, berjualan bakso, berjualan soto, serta membuka tempat fotokopi dan toko buku. Dan mereka semua itu bisa fasih berbahasa Inggris. Mungkin dari situlah asal cerita bahwa bahkan penjual bakso hingga warung soto pun bisa berbahasa Inggris. Seperti itulah kurang lebihnya gambaran serta sejarah tentang kampung Inggris pare. Jika masih membutuhkan informasi tentang Kampung Inggris, bisa dilanjutkan dengan menghubungi VOC English Couser atau Venus Original Camp, english camp & course di kampung inggris pare kediri yang beralamatkan di:

Jl.Brawijaya 72 Tulungrejo Pare Kediri Jatim

Telephone:

  • 0821 4151 4145
  • 0813 3503 3940
  • 0857 4995 1467
  • 0354-391477
  • 0354-391370
Sumber: Kampung Inggris Pare Kediri:Gambaran dan Sejarah Singkatnya | Sosisikan

 

 

No comments:

Post a Comment